Desa wisata Penglipuran

Desa adat Penglipuran berada di kelurahan Kubu, kecamatan Bangli, Kabupaten Kabupaten Bangli. Propinsi Bali. Penglipuran sering di sebut desa budaya penglipuran atau desa wisata penglipuran.
Asal mula kata Desa Penglipuran, ada 2 versi berbeda, Yang pertama adalah Penglipuran berarti “pengeling pura” dengan “pengeling” berarti ingat dan “pura” berarti tempat leluhur. versi yang kedua mengatakan bahwa penglipuran berasal dari kata “pelipur” yang berarti hibur dan “lipur” yang berarti ketidakbahagiaan. Jika digabungkan maka penglipuran berarti tempat untuk penghiburan.
Desa Penglipuran menampilkan wajah pedesaan yang asri. Penataan fisik dan struktur desa, tidak terlepas dari budaya masyarakat yang berlaku turun temurun
Agama yang dianut masyarakat desa Penglipuran adalah agama Hindu. Mereka tidak mengenal kasta, saat upacara pernikahan, mereka biasa melakukanya di Balai Gede yang berada di depan dapur. Sama seperti masyarakat Bali pada umumnya. Perkawinan di desa Penglipuran melarang adanya Poligami atau dalam bahasa Balinya disebut “memadu”, memadu dianggap melanggar adat.
Bagi mereka yang melanggar aturan itu, akan mendapatkan sanksi, dimana orang tersebut akan di asingkan di tempat yang disebut dengan “Nista Mandala”, yang dianggap sebagai tempat terburuk.

Menuju Penglipuran dan tiket masuk